Rabu, 3 Jun 2009

.::sUaRa hAti pAra IkhWan::.


Apa kabarmu calon istriku ?
Bagaimana kabar keluargamu yang lain ? Kuharap semua baik-baik saja adanya dan selalu berada dalam lindungan-Nya. Walaupun aku belum mengenalmu dan juga belum pernah ku melihat wajahmu, tapi kata orang barat 'others might catch my eyes, but you caught my heart' =).

Wahai calonku,
Apakah kau menungguku ?. Menunggu untuk sebagian orang memang membosankan, tapi bagiku tidak begitu. Menunggu...hanya sedikit orang yang menganggapnya sebagai hal yang istimewa. Dan bagiku, menunggu adalah hal istimewa. Karena banyak manfaat yang bisa dikerjakan dan yang diperoleh dari menunggu. Membaca, menulis, diskusi ringan, atau hal lain yang bermanfaat.

Wahai perhiasan terindah...
Hidupmu jangan kau pertaruhkan. Hanya karena kau lelah menunggu. Apalagi hanya demi sebuah pernikahan. Karena pernikahan tak dibangun dalam sesaat, tapi ia bisa hancur dalam sedetik. Gerbang pernikahan adalah sesuatu yang sakral dan suci oleh karena itu masukilah gerbang itu dengan hati yang suci, tulus dan ikhlas karena sekali engkau berada didalamnya, maka Allah akan membenci ketika ada yang berusaha keluar dari gerbang itu. Isilah hari-harimu dengan bermunajat kepada-Nya, mohonlah petunjuk hanya kepada-Nya, doakan aku di shalat malammu. Mudah-mudahan kau juga mendapatkan hal-hal yang berfaedah selama menungguku. Aamiin.

Wahai calonku,
mungkin masa laluku tidak seperti ikhwan-ikhwan yang kau kenal, dan engkau pasti telah mendengar kisah tentangku yang rasanya memang sulit aku hapuskan dari sel-sel otakku. Oleh karena itu, tak ingin ku menutup-nutupi lagi tentang masa laluku kepadamu, biarlah kau mengetahui semua tentangku agar nantinya komunikasi antara kau dan aku dapat terbuka dan supaya lebih mudah engkau menerimaku apa adanya dan begitu juga sebaliknya.

Calonku,
Beberapa keluarga terdekatku pernah menanyakan tentangmu. Memang tidak secara detil mereka bertanya tapi aku bisa menangkap bahwa mereka bertanya tentang siapa calonku nanti, yaitu kamu. Pertanyaan-pertanyaan mereka hanya kujawab dengan senyuman karena aku ingin membuat kejutan untuk mereka nanti. Ya, pasti mereka akan terkejut ketika tahu bahwa nanti akan ada seorang bidadari yang hidup ditengah-tengah mereka. Tak sabar kuingin melihat ekspresi wajah mereka nanti.

Dan yang pasti selama aku menunggu saat itu datang, aku akan introspeksi diriku sebelum melangkah mengarungi kehidupan ini bersamamu calonku. Agar aku bisa menjadi manusia yang baik dihadapan-Nya dan dihatimu, agar aku layak menjadi nahkoda kesayanganmu nanti. Kau pasti pernah mendengar di Al Quran surat An Nuur ayat 26 yang isinya tentang laki-laki yang baik untuk wanita yang baik dan begitu juga sebaliknya, aku ingin seperti itu agar layak mendampingimu nanti. Kalau sampai saat ini kita belum juga dipertemukan oleh-Nya, aku yakin itu karena aku belum cukup baik untukmu. Aku ingin menjadi laki-laki yang baik untukmu karena kuyakin kau juga yang terbaik untukku dan pilihan Allah takkan pernah salah.

Calonku,
aku pasti datang, tapi mungkin tidak sekarang. Karena jalan ini masih panjang. Banyak hal yang menghadang. Hatiku pun melagu dalam nada angan. Seolah sedetik tiada tersisakan. Resah hati tak mampu kuhindarkan. Tentang sekelebat bayang, tentang sepenggal masa depan.

Calon istriku...
Ku tahu kau merinduiku, bersabarlah, saat indah akan menjelang jua. Saat kita akan disatukan dalam ikatan indah pernikahan. Apa kabarkah kau disana ? Lelahkah kau menungguku berkelana ?, lelahkah menungguku kau disana ?, tetap bertahanlah disana. Aku akan segera datang, sambutlah dengan senyum manismu. Bila waktu itu telah tiba, kenakanlah mahkota itu, kenakanlah gaun indah itu. Masih banyak yang harus kucari, 'tuk bahagiakan hidup kita nanti. Doakan aku ukhti dan tetap bersabarlah menanti...